Kata-Kata Motivasi Goblok Dari Seorang Pengusaha, Om Bob Sadino
Motivasimu Akan Selalu Kami Kenang |
Tag : bob,sadino,bob sadino,kata
bijak,motivasi,kata goblok,sadino bob,motivasi goblok,kemchick,kemang,orang
pintar,pengusaha,bisnis,bob nyentrik,om bob,bob sadino wafat
Assalamualaikum, Salam Nikmat untuk semuanya! Pada artikel
kali ini saya ingin memberikan info tentang kata-kata motivasi dari Om Bob
Sadino, dan semoga kata-kata bijak Om Bob Sadino akan selalu menjadi
penyemangat para pengusaha di Indonesia dan menjadi amalan baik bagi Beliau.
Terlalu Banyak Ide –
Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga
tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya
punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.
Miskin Keberanian untuk memulai – Orang “bodoh” biasanya
lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering
tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose.
Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
Telalu Pandai
Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap
satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung
rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis,
sehingga lebih cepat memulai usaha.
Ingin Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa
mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil
dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang
dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
Tidak Berani Mimpi Besar
– Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di
capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi
sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang
lain.
Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar”
menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh”
berpikir, dia pun bisa berbisnis.
Berpikir Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang
hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis,
karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang
“bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku
pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya
punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan –
Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali
melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya
terjual”.
Tidak Fokus – Orang
“Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal
lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali
fokus pada bisnisnya.
Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu
pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya
sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen
seringkali lebih pintar darinya.
Abaikan Kualitas -Orang
“bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka
tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang
“pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
Tidak Tuntas – Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari
satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang.
Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
Tidak Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering
sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus,
sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam
bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang
“Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja
cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang
“Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas
Mencampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun
tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan
perusahaan.
Mudah Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi
ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika
menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali
mengalahkan hambatan tersebut.
Melupakan Tuhan –
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa
campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan
menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai
motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika
bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
Berperilaku Buruk –
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya
sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena
sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.
Prospek usaha yang paling bagus adalah usaha yang di jalani bukan yang
di tanyakan
sumber :